15 Oktober 2012

AMANDEL (TONSIL)


Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan  terhadap  infeksi :
  1. memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi untuk meningkatkan performa makrofaga
  2. menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
  3. mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.

Konsep Dasar
Amandel (tonsil) adalah tumpukan lapisan seperti tisu yang terletak pada sisi kerongkongan bagian belakang. Amandel merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, yang didesain untuk melindungi kita dengan menjebak bakteri atau virus yang berusaha masuk ke tubuh kita melalui mulut. Namun, infeksi yang terjadi terkadang sangat sering terjadi sehingga amandel tak sanggup menghadapinya. Celakanya, perlawanan yang dilakukan oleh amandel justru menginfeksi dirinya sendiri, hal ini yang disebut radang amandel.
Radang amandel biasanya disebabkan oleh virus yang juga penyebab sakit flu biasa. Bisa juga disebabkan oleh bakteri tertentu. Sebagai contoh, strep throat, sejenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang disebut streptokokus.

Klasifikasi Radang Amandel (Tonsil)
Klasifikasi tonsillitis ini ada 6 klasifikasi :
1. Tonsilitis akut dengan gejala tonsil membengkak dan hiperemis permukaan nya yang diliputi eksudat (nanah) berwarna putih kekuning- kuningan.
2. Tonsilitis folikularis dengan gejala tonsil membengkak dan hiperemis dengan permukaannya berbentuk bercak putih yang mengisi kripti tonsil yang disebut detritus. Detritus ini terdiri dari leukosit, epitel yang terlepas akibat peradangan, dan sisa-sisa makanan yang tersangkut.
3. Tonsilitis lakunaris dengan gejala bercak yang berdekatan, bersatu dan mengisis lakuna (lekuk-lekuk) permukaan tonsil.
4. Tonsilitis membranosa dengan gejala eksudat yang menutupi permukaan tonsil yang membengkak tersebut meluas menyerupai membran. Membran ini biasanya mudah diangkat atau di buang dan berwarna putih kekuning- kuningan.
5. Infiltrat peritonsiler dengan gejala perkembangan lanjut dari tonsiitis akut. Perkembangan ini sampai ke palatum mole (langit-langit), tonsil menjadi terdorong ke tengah, rasa nyeri yang sangat hebat , air liur pun tidak bisa di telan. Apabila dilakukan aspirasi (penyedotan dengan spuit/ suntikan) di tempat pembengkakan di dekat palatum mole (langit- langit) akan keluar darah.
6. Abses peritonsil dengan gejala perkembangan lanjut dari infiltrat peritonsili. Dan gejala klinis sama dengan infiltrat perintonsiler. Apabila dilakukan aspirasi (penyedotan dengan spuit/ suntikan) di tempat pembengkakan di dekat palatum mole ( langit- langit) akan keluar nanah.
Klasifikasi yang terakhir mungkin sudah dalam tahap kronis dan harus segera dilakukan pengangkatan tonsil. Penyebab tonsilitis ini karena adanya bakteri-bakteri seperti streptokokus hemolitikus grup A, pneumokokus, stafilokokus, haemofilus influenza.

Tanda dan Gejala Radang Amandel
Jika kita memiliki amandel yang sehat, kita mungkin tak menyadari mempunyai amandel meski melihat bagian belakang kerongkongan dengan kaca. Amandel menjadi lebih mudah dilihat saat seseorang mengalami radang amandel karena akan membengkak dan berwarna merah.
Berikut beberapa tanda-tanda radang amandel:
1. Sakit pada kerongkongan dan mudah berubah menjadi parah.
2. Membengkaknya amandel.
3. Membengkaknya kelenjar di leher.
4. Amandel berubah menjadi merah.
5. Berubahnya suara.
6. Titik putih pada amandel.
7. Demam.
8. Sulit menelan.
Jika mengalami tanda-tanda seperti di atas alangkah baiknya segera menemui dokter. Apa yang akan dilakukan dokter? Dokter akan bertanya pada kita tentang tanda-tanda dan memeriksa kerongkongan serta leher kita. Jika dokter berpikir kita terserang radang amandel, dia akan menggunakan sejenis tongkat kecil halus untuk mengorek sedikit cairan sampel yang ada pada amandel kita dan juga kerongkongan bagian belakang. Sampel itu kemudian diuji apakah bakteri penyebab amandel ada di dalam cairan itu. Tes dilakukan dengan cepat dan mudah dan kemudian dokter akan memberitahu kita apakah kita membutuhkan perawatan untuk membuatnya lebih baik.

Penyebab Radang Amandel
Saat bakteri dan virus memasuki tubuh melalui hidung atau mulut kita, amandel berperan sebagai filter menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut dengan sel-sel darah putih. Ini akan menyebabkan infeksi ringan pada amandel kita, yang akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi terhadap infeksi dimasa yang akan datang. Akan tetapi, kadang-kadang amandel sudah kewalahan menahan infeksi bakteri atau virus. Inilah yang menyebabkan terjadinya tonsilitis.
Ada berbagai macam virus dan bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya radang amandel, termasuk virus yang menyebabkan mononucleosis (virus Epstein-Barr) dan bakteri yang menyebabkan terjadinya radang tenggorokan (Streptococcus pyogenes).

Mengatasi Radang Amandel
Radang amandel adalah penyakit menular. Artinya, kita bisa tertular dari teman yang menderita radang amandel. Bersin dan batuk mengakibatkan persebaran bakteri penyebab radang amandel berpindah dari satu individu ke individu lainnya. Tapi, kita bisa melindungi diri dari tertular radang amandel dengan cara :
1. Seringlah mencuci tangan.
2. Jika seseorang yang ada di dekatmu atau temanmu menderita radang amandel, jangan berbagi gelas, alat makan, sikat gigi, atau lainnya.
3. Jika dirimu menderita radang amandel, pisahkanlah barang-barangmu dan jangan memakainya bersama orang lain.
4. Sesudah sembuh dari radang tenggorokan, gantilah sikat gigimu dengan yang baru. Dengan cara itu, kita tidak akan menginfeksi kembali kerongkonganmu.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan sendiri untuk membuat diri merasa lebih baik? Jika kita mengalami radang tenggorokan, banyaklah minum air putih dan istirahat. Kalau tersedia, minumlah acetaminophen atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit. Jangan meminum aspirin atau produk obat lainnya yang mengandung aspirin. Obat-obatan yang mengandung aspirin dapat memicu sindrom reye, penyakit yang cenderung menyebabkan komplikasi serius.
Hubungi segera dokter jika sakit yang dirasa bertambah parah, contohnya, jika kesulitan bernapas atau menelan sesuatu. Bicarakan pada doktermu jika demam kembali menyerang atau jika dalam beberapa hari sakit tak kunjung sembuh.
Hindari merokok atau hal lain yang menyebabkan kerongkongan iritasi. Sangat baik meminum banyak cairan. Pilihlah makanan yang lebih lembut untuk dimakan, seperti es krim, bubur gelatin atau bubur apel. Jika merasa tidak seperti makan, cobalah minum air yang mengandung kalori, seperti jus buah, milkshake dan sup.

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...