Demi mewujudkan manajemen
pembelajaran di sekolah, lingkungan fisik yang mendukung dan memenuhi syarat
akan mendukung meningkatnya intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai
pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Guru merupakan
seorang manajer yang ada di dalam organisasi kelas. Sebagai seorang manajer,
aktivitas guru mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan
mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang dikelolanya. Harun (2010:32)
mengemukakan bahwa:
Guru mempunyai
kedudukan sebagai tenaga profesional pada pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai
dengan perudang-undangan yang berlaku (Pasal 2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005), yang berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Berdasarkan kutipan di atas, jelas bahwa peran ini mensyaratkan sistem
yang berbasis sumber daya, dan mempunyai peranan yang sangat besar dan
strategis dalam tatanan sistem pendidikan nasional kita.
Tugas profesional guru adalah melakukan kegiatan mengajar, dan
selanjutnya murid memberikan respon-respon yang disebut belajar. Peran guru sebagai manajer dalam proses pengajaran
sebagai berikut: merencanakan, yaitu menyusun tujuan belajar-mengajar
(pengajaran), mengorganisasikan yaitu menghubungkan atau menggabungkan seluruh
sumber daya belajar-mengajar dalam mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Memimpin, yaitu memotivasi para peserta didik untuk siap menerima materi
pelajaran. Mengawasi, yaitu apakah pekerjaan atau kegiatan belajar mengajar
mencapai tujuan pengajaran. Karena itu harus ada proses evaluasi pengajaran,
sehingga diketahui hasil yang dicapai.
Peran guru sebagai
manajer melakukan pembelajaran merupakan proses mengarahkan anak didik untuk
melakukan kegiatan belajar dalam rangka perubahan tingkah laku (kogntif,
afektif dan psikomotor) menuju kedewasaan. Pembelajaran efektif hanya ada pada
sekolah yang efektif, karena itu inti kegiatan sekolah adalah belajar mengajar
dalam rangka perubahan tingkah laku untuk melahirkan lulusan yang memiliki
kepribadian yang baik. Keberhasilan proses pengajaran yang dilaksanakan
akan ditentukan pendayagunaan sumber daya pengajaran yang sesuai untuk mencapai
tujuan. Guru yang berhasil adalah guru yang mengajar siswa bagaimana memiliki
informasi dalam pembicaraan dan membuatnya menjadi milik mereka. Sedangkan
pelajar efektif adalah membentuk informasi, gagasan dan kebijaksanaan dari guru
dan mengunakan sumber daya belajar secara efektif.
Manajemen pembelajaran lebih sempit daripada administrasi pendidikan,
karena kegiatan ini menangani satu program pengajaran dalam institusi
pendidikan. Manajemen pembelajaran adalah proses menolong murid untuk mencapai
pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan pemahaman terhadap dunia sekitar
mereka. Konsekuensinya adalah, manajemen pembelajaran menciptakan peluang
bagaimana murid belajar dan apa yang dipelajari oleh murid.
Berdasarkan hal di atas, maka dapat dipahami bahwa dalam
manajemen pembelajaran memunculkan pertanyaan, bagaiamana siswa dapat belajar,
apa yang siswa pelajari dan dimana siswa mempelajarinya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka diperlukan strategi manajemen efektif didalam kelas yang secara
organisasional dalam kegiatan belajar mengajar. Guru memiliki kesiapan
mengajar, dan murid disiapkan untuk belajar. Dalam hal manajemen pembelajaran,
konsep strategi pembelajaran, dan gaya mengajar guru akan menentukan
keberhasilan dalam mencapai tujuan pengajaran. Manfaat manajemen pembelajaran
adalah sebagai aktivitas professional dalam menggunakan dan memelihara satuan
program pengajaran yang dilaksanakan.
Pembelajaran yang
dikelola dengan manajemen yang efektif diharapkan dapat mengembangkan potensi
siswa, sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang
mengakar pada individu siswa.
Manajemen pembelajaran berkaitan
dengan upaya menghasilkan pengetahuan tentang bermacam-macam prosedur
manajemen, kombinasi optimal berbagai prosedur dan situasi dimana model
manajemen berjalan optimal. Manajemen
pembelajaran diartikan sebagai pemanfaatan kemampuan dan pengetahuan guru
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pembentukan
struktur kognitif baru siswa melalui aktivitas guru dalam mengelola proses
pembelajaran di kelas. Ruang kelas adalah lingkungan
paedagogis di mana berlangsung komunikasi antara guru dan siswa.
Melalui komunikasi
timbal balik antara guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
diusahakan tercapainya berbagai tujuan pendidikan, yang diantaranya semua
tujuan umum pembelajaran dan tujuan khusus pembelajaran mendapatkan porsi
perhatian yang cukup besar. Untuk ini perlu diciptakan suasana
belajar yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran di ruang kelas.
Disiplin manajemen pembelajaran/pengajaran berkaitan dengan upaya
menghasilkan pengetahuan tentang bermacam-macam prosedur manajemen, kombinasi
optimal berbagai prosedur dan situasi dimana model manajemen berjalan optimal.
Engkoswara dan Komariah (2010:112) “Fungsi manajemen pembelajaran yaitu: perencanaan pengajaran,
pengorganisasian pengajaran, kepemimpinan dalam kegiatan belajar mengajar, dan
evaluasi pengajaran”. Dalam menjalankan fungsi
manajemen dimaksud, seorang guru harus memanfaatkan sumber daya pengajaran (learning resources) yang ada di dalam
kelas maupun di luar kelas. eberhasilan proses pengajaran yang dilakasanakan
akan ditentukan pendayagunaan sumber daya pengajaran yang sesuai untuk mencapai
tujuan.
Pendayagunaan teknologi pendidikan telah memasyarakat, maka pertumbuhan
industri pendukung pendidikan juga semakin berkembang, bukan hanya berpusat
pada teknologi informasi, tetapi terbuka peluang bagi industri lokal untuk memproduksi
berbagai alat-alat peraga dan simulasi. Semakin banyak teknologi di dayagunakan
dalam dunia pendidikan, maka semakin terbuka lebar peluang kerja kreatif
masyarakat terdidik.
Keterbatasan dan hambatan dalam menggunakan peralatan, pelayanan dan kemudahan
sumber belajar harus dapat diatasi oleh guru, karena yang penting dalam
penggunaan sumber belajar guru harus tetap konsisten terhadap penggunaan
peralatan, pelayanan dan kemudahan sumber belajar dapat membantu kemudahan
dalam pengajaran baik murid maupun guru sehingga pengajaran sukses dan tujuan
tercapai dengan optimal.
Manajemen efektif adalah hasil dari sejumlah faktor, tidak ada cetak
biru/pedoman yang sederhana bagi manajemen kelas yang efektif. Guru harus
menetukan kebutuhan murid-murid mereka dengan mengembangkan suatu sistem
manajemen untuk keseharian kepada kebutuhan kepribadian anak yang diharapkan
berinteraksi terhadap proses tertentu.
Manajemen efektif mendorong keberhasilan murid, fungsi manajemen yang
baik adalah untuk alat penghubung kekuatan yang dimiliki murid ke dalam suatu
pengalaman pembelajaran produktif. Bila murid belajar secara efesien, maka
mereka akan lebih berusaha mencapai prestasi dalam pengelolaan kelas.
Keberhasilan meningkatkan penghargaan kepada murid. Bila murid-murid berprestasi,
ada hasil perasaan puas, harga diri dan dorongan kepada mereka untuk
berprestasi lebih baik.
Manajemen efektif bebas dan tidak terbatas, banyak guru mempercayai bahwa
jika manajemen terlalu terstruktur, hal itu mungkin sajamengurangi kreativitas
murid. Efektivitas manajemen bersifat konsisten. Para guru harus bekerja dalam
cara yang sama dari perilaku salah dan tidak seharusnya menghukum dengan atau
putus asa. Tentu saja mereka tidak seharusnya takut untuk marah sepanjang marah
itu tidak tampak mengurangi motivasi dan hukuman yang diberikan.
Manajemen efektif melibatkan perhatian dan pengembangan. Hal itu
seharusnya muncul untuk murid bahwa manajemen adalah dilaksanakan oleh guru
bagi memilihara pembelajaran murid dan pengembangan. Problema manajemen
mungkin ada yang tidak menghargai kualitas sistem pengajaran. Manajemen efektif
mencakup pengaruh ulang terhadap perilaku yang lebih baik diinginkan dan
kemudian penguatan dari perilaku yang diinginkan. Guru-guru adalah model dari
perilaku yang diterima. Pembelajaran yang terobservasi seharusnya dijadikan
model oleh para guru. Manajemen efektif menuntut kerja sama dari banyak orang.
Kepala sekolah, orang tua dan guru harus bekerja secara konsisten menuju tujuan
yang sama.
Referensi:
Engkoswara dan Aan
Komariah. (2010). Administrasi
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Harun, Cut Zahri. (2010). Manajemen Sumber Daya Pendidikan.
Yogyakarta: Pena Persada