Kadang-kadang sulit mencari obyek wisata kota. Tapi tidak begitu jika
datang ke Banda Aceh. Sebagai kota yang memiliki sejarah panjang, banyak
sekali yang bisa dikunjungi di kota ini. Pelancong yang berkunjung ke
sini dapat menikmati aneka obyek wisata Mulai dari wisata sejarah,
wisata spiritual, wisata kuliner, hingga kegiatan wisata untuk
merenungi kekuatan alam sekaligus mempelajari fenomena tsunami sebagai
sebuah pengetahuan.
Berikut 10 tempat yang hatus dikunjungi ketika melancong ke Banda Aceh:
1. Mesjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh populer di kalangan pewisata sejarah
atau pewisata kota. Ia pernah menjadi pusat pertahanan rakyat Aceh
melawan kolonial Belanda. Mesjid ini pun menjadi satu-satunya bangunan
yang tetap berdiri saat bangunan lain bersih disapu gelombang tsunami
pada Desember 2004.
Masjid Raya Baiturrahman ini mempunyai nilai yang tinggi bagi rakyat
Aceh. Dibangun pada tahun 1022 H/1612 M di masa pemerintahan Sultan
Iskandar Muda sampai sekarang masih berdiri megah di tengah jantung kota
Banda Aceh.
2. Taman Sari Gunongan
Gunongan dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang
memerintah tahun 1607-1636.Bangunan ini disebut-sebut sebagai simbol
dari cinta Sultan Iskandar Muda kepada permaisurinya, Putri Phang yang
berasal dari Pahang, Malaysia.
Dikisahkan sang permaisuri mengalami kesedihan dan rindu pada kampung
halaman di tengah kesibukan sang suami sebagai kepala pemerintahan.
Untuk menghibur permaisurinya, Sultan Iskandar Muda membangun sebuah
taman sari yang sangat indah, lengkap dengan Gunongan sebagai tempat
untuk menghibur diri agar kerinduan sang permaisuri pada suasana
pegunungan di tempat asalnya terpenuhi.
Selain sebagai tempat bercengkrama, Gunongan juga digunakan sebagai
tempat berganti pakaian permaisuri setelah mandi di sungai yang mengalir
di tengah-tengah istana. Brakel (1975) melukiskan dalam Bustan,
gunongan ini dikenal sebagai gegunungan dari kata Melayu gunung dengan
menambahkan akhiran ‘an’ yang melahirkan arti “bangunan seperti gunung”
atau “simbol gunung”. Jadi gunongan adalah simbol gunung yang merupakan
bagian dari taman-taman istana Kesultanan Aceh.
3. Kerkhof
Kerkhof Peutjeut terletak di Jalan Teuku Umar. Letaknya berseberangan dengan Gunongan.
tempat ini merupakan kompleks pekuburan militer Belanda terluas di
dunia. Lebih 2200 serdadu dan pasukan sipil Belanda yang gugur dalam
Perang Aceh dikuburkan di sini.
Kherkhoff dibangun tahun 1880. Tempat ini jadi kuburan resmi Belanda
sejak Perang Aceh meletus pada Maret 1873. Ketika bencana tsunami
menyapu Banda Aceh pada Desember 2004, kerkhof sempat terendam air dan
dibenamkan lumpur. namun kini, kompleks makam ini telah bersih dan
terawat baik.
4. Pinto Khop
Bangunan bersejarah yang terletak di pusat kota banda Aceh ini merupakan
pintu penghubung antara Istana dan Taman Putroe Phang. Pinto khop
dibangun pada masa Pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
Wujudnya berupa pintu gerbang yang berbentuk kubah.Selain sebagai
penghubung, konon Pinto khop juga menjadi tempat beristirahat putroe
phang setelah lelah berenang di kolam yang ada di gunongan. Letaknya
memang dekat dengan gunongan. Di sanalah dayang-dayang membasuh rambut
sang permaisuri,di sana juga terdapat kolam untuk sang permaisuri mandi
bunga.
5. Makam Sultan Iskandar Muda
Urutan pertama hingga empat, menyinggung nama Sultan Iskandar Muda. Sang
Sultan Sendiri dimakamkan di kota Banda Aceh. Makamnya menjadi salah
satu tempat sejarah yang ramai dikunjungi wisatawan.
Pengunjung yang berziarah ke makam ini, dapat mengenang betapa sang
sultan merupakan tokoh penting dalam sejarah kesultanan Aceh. Kerajaan
Aceh pernah mengalami masa kejayaan, kala Sultan memerintah di Kerajaan
Aceh Darussalam pada tahun 1607-1636. Pada masa pemerintahan beliau,
kerajaan Islam Aceh menduduki peringkat kelima kerajaan Islam terbesar
di dunia.
6. Masjid Baiturrahim Ulee Lheue
Masjid Baiturrahim adalah masjid bersejarah peninggalan Sultan Aceh pada abad ke-17. Dahulu, masjid tersebut bernama Masjid Jami’ Ulee Lheu.
Pada 1873 ketika Masjid Raya Baiturrahman dibakar Belanda, semua jamaah
masjid terpaksa melakukan salat Jumat di Ulee Lheue. Dan sejak saat itu
namanya menjadi Masjid Baiturrahim.
Terjangan tsunami pada 26 Desember 2004 silam meratakan seluruh bangunan
di pesisir Ulee Lheu, Banda Aceh. Dan Masjid Baiturrahim menjadi
satu-satunya bangunan yang tetap berdiri di kawasan pesisir tersebut
meski tersapu Tsunami dan hanya mengalami kerusakan sekitar 20 persen.
Karenanya masyarakat Aceh sangat mengaguminya, dan para pelancong
menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata spiritual.
7. Museum Aceh
Seluruh bangunan kemudian diboyong ke Banda Aceh dan diresmikan sebagai Atjeh Museum pada tanggal 31 Juli 1915. Dengan demikian menempatkannya sebagai salah satu museum bersejarah panjang di Bumi Nusantara.
8. Museum Tsunami
Museum yang dirancang oleh arsitek Indonesia Ridwan Kamil ini menampilkan simulasi elektronik gempa bumi Samudra Hindia 2004, foto-foto korban, dan kisah dari korban selamat.
9. Kapal Di Atas Rumah Lampulo
Pemerintah Kota Banda Aceh mempertahankan keberadaan kapal ini hingga sekarang. Menjadi monumen untuk mengingat peristiwa tersebut. Kini situs peringatan tsunami dalam wujud kapal ini menjadi satu tujuan wisata oleh para pelancong yang ingin mengenang kedahsyatan maha-bencana tsunami beberapa tahun silam.
10. Kapal PLTD Apung
Kapal PLTD Apung ini memiliki bobot 2.600 ton. Ukuran panjangnya 63
meter dan luas 1.900 M2. Bisa dibayangkan bisa dibayangkan beban dan
besarnya kapal.
Ketika gelombang tsunami menyapu Banda Aceh pada Desember 2004, gelombang tsunami menghempaskan banyak kapal dari lautan ke darat. Salah satunya adalah kapal PLTD apung. Kapal ini terlempar sejauh 3 m dari pantai.
Kapal ini menjadi satu monumen untuk mengenang maha-bencana tsunami Aceh. Sekaligus untuk mengingatkan manusia, betapa kuatnya kuasa Allah.
Ketika gelombang tsunami menyapu Banda Aceh pada Desember 2004, gelombang tsunami menghempaskan banyak kapal dari lautan ke darat. Salah satunya adalah kapal PLTD apung. Kapal ini terlempar sejauh 3 m dari pantai.
Kapal ini menjadi satu monumen untuk mengenang maha-bencana tsunami Aceh. Sekaligus untuk mengingatkan manusia, betapa kuatnya kuasa Allah.
0 komentar:
Posting Komentar